Sabtu, 30 Januari 2010

Monolog.....



Tentang Pertanyaan

Dan mereka telah berkata tentang anasir-anasir si bebal yang hinggap di benak para cendala, tentang prinsip-prinsip buta yang melangkahi sisi kemanusiaan. Dan aku disini masih saja menelan kekosongan dari apa yang tersirat di dinding-dinding perjalanan.
Jika masih waktu yang mengkehendaki kesempurnaan yang terbentuk, maka menara yang tergantung nama-nama besar di puncak-puncaknya, adalah manifestasi dari perubahan yang di proklamirkan oleh jiwa yang berontak.
Disini-dibelahan hujan dan kemarau yang menjadi janin keseimbangan semesta, apakah yang harus dikatakan, melainkan ” telah hadir sesuatu yang menjadikanku “???
Namun, bila semua tak terasa akan sebuah hikmah yang berjanji di kesamaran yang nyata, maka baiklah aku yang berkata dengan perumpamaan, “ selokan pun punya guna “!!!
Aku dan kita-yang bersua di keremangan pengembaraan, sungguh telah bersatu dalam satu mata rantai yang dinamakan pencarian!! Dan adalah kemuliaan yang bersarang di pundak-pundak derita yang mengejawantah, apabila senyum yang mengambang tak surut oleh tamparan-tamparan sejenisnya, laksana nyiur yang yang tetap melambai oleh lecutan ombak yang mengganas, karena kepekaan dan intuisi telah berbisik, “ kekokohan tegak ada padanya “.
Oh..saudaraku yang berdiri dengan kepincangan tersembunyi ketegaran, bukankah makhluk kepura-puraan yang menjambak kemegahan yang sesungguhnya dengan sangat kejam??? Dan kelalaian yang kau belai dengan sekalian kemanjaan untuknya, aku sudah katakan sejak diri menghargai makna akan sesuatu.
Akan tetapi, bagaimana aku akan bertanya, jika seandainya tak pernah lahir kebaikan dan keburukan, kesalahan dan kebenaran, kenyataan dan mimpi? Sementara kehidupan kan mengukir makna dari sebuah pertanyaan yang berentetan, dan jawaban takkan pernah jadi akhir dari segalanya???
Aku yang lelah menggores abjad-abjad liar untuk saudara-saudaraku di kemudian hari, pun telah terbentur dengan keharusan untuk berhenti. namun, akankah roh memisahkan diri dari darah yang masih terasa kelembabannya???
Untuk semua yang mengisi celah-celah jiwa dan pikirku, kuserukan sebaris syair yang kutulis dengan darah dan air mata ketulusan. Dan kemudahan pun kan merealisasikan perjanjiannya!!
                                                                                    Usther. 2008

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda